Mohon tunggu...
Dapurfit
Dapurfit Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Home of #SmartDieter

Di Kompasiana, kami berkomitmen untuk membuat konten yang 100% informasi, 0% marketing. Semua konten kami 100% evidence-based, dan akan disertai referensi jurnal ilmiah (studi/ penelitian).

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Ternyata Nasi Putih Dapat Membantu Diet!

23 Januari 2021   17:53 Diperbarui: 24 Januari 2021   23:38 1296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membedah mitos nasi merah dan ansi putih (sumber: Dapurfit)

Banyak orang yang menghindari konsumsi nasi putih ketika diet karena percaya kalau konsumsi nasi putih dapat membuat gemuk, sehingga dilarang untuk dimakan saat diet. Namun kenyataannya, hal ini hanya berupa mitos yang salah besar! Sebuah studi oleh Walter Kempner menunjukkan white rice diet dengan 90-95% makanan berupa nasi putih dan buah, dapat menurunkan berat badan 106 subjek penelitannya dengan rata-ata 64 kg dalam 1 tahun. Tidak hanya mengalami penurunan berat badan, subjek penelitian ini juga mengalami perbaikan gula darah, tekanan darah, trigliserida (TG), kolesterol, dan asam urat pada obesitas dan diabetes. Kalau memang nasi putih berbahaya untuk diet, tidak mungkin kan orang-orang ini mendapatkan hasil sebaik itu?

Hasil studi Walter Kempner et al. (sumber Walter Kempner et al. Arch Intern Med. 1975.)
Hasil studi Walter Kempner et al. (sumber Walter Kempner et al. Arch Intern Med. 1975.)

Bukti lain bahwa nasi putih tidak berbahaya bagi tubuh adalah populasi Blue Zone. Ap aitu Populasi Blue Zone? Populasi Blue Zone adalah populasi paling sehat dan panjang umur di dunia. Selain itu, populasi ini juga memiliki angka resiko penyakit kronis dan degeneratif yang sangat rendah. Populasi yang termasuk dalam Blue Zone adalah Ikaria, Okinawa, Ogliastra Region, Loma Linda, dan Nicoya Peninsula. Studi menunjukkan 2 dari 5 masyarakat populasi Blue Zone, yaitu Okinawa dan Nicoya, secara rutin mengkonsumsi nasi putih. Dari sini, dapat dilihat kan kalau nasi putih tidak “jahat” ke tubuh? Buktinya, populasi paling sehat di dunia saja rutin makan nasi putih.

Orang Okinawa makan nasi putih (sumber: BlueZones.com )
Orang Okinawa makan nasi putih (sumber: BlueZones.com )

Dapurfit sendiri, kami menyajikan nasi putih sebagai salah satu variasi karbohidrat menu kami. Dan dari pengalaman kami, FIT fams (langganan) Dapurfit selalu mendapatkan hasil yang memuaskan, yaitu adanya penurunan berat badan hingga puluhan kg dan peningkatan kesehatan maupun perbaikan kondisi medis. “Kok, bisa?” mungkin kalian bertanya. Jawabannya sederhana: karena nasi putih bukan nasi yang “jahat”, apa lagi bikin “gemuk”. Pernyataan itu hanya mitos.

Hasil FIT fams Dapurfit (sumber: Dapurfit)
Hasil FIT fams Dapurfit (sumber: Dapurfit)

Bicara mitos nasi putih, ada pula mitos yang mengatakan nasi putih “lebih jelek” dibandingkan dengan nasi merah. Hal ini dikatakan karena adanya perbedaan kandungan nutrisi dari nasi putih dan nasi merah. Namun kenyataannya, seberapa besar perbedaan itu? Mari bongkar kandungan nutrisi kedua nasi bersama kami!

Dari sisi kalori, nasi merah memang lebih kecil dibandingkan dengan nasi putih. Namun perbedaan ini sangat kecil, yaitu hanya 20-30 kalori per 100 g nasi menurut Kemenkes RI dan USDA. Sama halnya dengan perbedaan sera tantara kedua nasi. Nasi merah dikatakan memiliki serat yang lebih tinggi dibandingkan nasi putih, sehingga nasi merah lebih baik. Benar, nasi merah memiliki serat yang lebih tinggi. Tapi perbedaan serat kedua nasi sangat kecil bahkan hampir 0 yaitu hanya 0,1-0,4 g per 100 g nasi menurut Kemenkes RI dan USDA. Jadi, kalau kalian disarankan makan nasi merah saat diet sebagai sumber serat, jangan tertipu! Lebih baik kalian makan makanan dengan kandungan serat yang jauh lebih tinggi sebagai sumber serat, seperti contoh pada gambar ini:

Makanan yang dapat menjadi sumber serat (sumber: Dapurfit)
Makanan yang dapat menjadi sumber serat (sumber: Dapurfit)

Sama seperti makanan lainnya, nasi merah juga memiliki kekurangan, loh. Salah satunya adalah kandungan anti-nutrien di dalamnya yaitu fitat. Fitat dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting, baik itu makronutrien maupun mikronutrien. Hal ini kemudian dapat menyebabkan negative nitrogen balance atau protein loss. Tapi jangan takut dulu! Karena dampak ini dapat terjadi pada orang yang dietnya terlalu rendah protein atau malnutrisi, dan pada orang yang mengkonsumsi nasi merah berlebihan. Jadi selama konsumsi nasi merah dalam porsi normal, semua akan baik-baik saja.

Di luar kandungannya, nasi merah juga memiliki sensori yang lebih tidak disukai dibandingkan nasi putih. Hasil studi menunjukkan beberapa orang menolak untuk makan nasi merah karena tampilannya yang kurang menarik, dan rasa serta tekstur dari nasi merah kurang enak. Hal ini dapat menjadi kekurangan dan kelebihan dari konsumsi nasi merah. Kelebihannya, bagi beberapa orang hal ini akan menurunkan nafsu makan dan mengurangi porsi makan mereka. Sedangkan kekurangannya adalah bagi beberapa orang hal ini dapat membuat mereka berpikir diet sehat itu tidak enak dan menjadi malas untuk diet.

Alasan lain nasi merah sering dianjurkan untuk dikonsumsi saat diet adalah karena nasi merah dipercaya dapat meningkatkan rasa kenyang dibandingkan dengan nasi putih. Studi memang mengatakan bahwa nasi merah dapat memperlambat pengosongan lambung, akan tetapi untuk meningkatkan rasa kenyang masih belum ada buktinya. Rasa kenyang dipengaruhi oleh tekstur, rasa, food-processing, variasi, sensory specific satiety, komposisi makro, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, jenis nasi yang dikonsumsi sepertinya hanya akan berpengaruh sangat kecil atau tidak ada terhadap rasa kenyang.

Nasi merah juga sering dianggap lebih baik dari nasi putih karena dipercaya lebih lambat diubah menjadi gula darah. Hal ini biasanya sering disebut dengan istilah glycemic index (GI). Sebelumnya, apa iitu GI? GI adalah skala (1-100) yang menunjukkan seberapa cepat makanan diubah menjadi gula darah. Maka dari itu, banyak orang yang sering mengatakan nasi merah lebih baik dikonsumsi dibandingkan dengan nasi putih karena nasi merah (GI = 68) memiliki GI lebih rendah dibandingkan nasi putih (GI = 73). Iya, GI nasi merah memang lebih baik dibandingkan nasi putih. Tapi perbedaan GI nasi merah dan nasi putih ini sangat kecil. Selain itu, para peneliti juga sudah menemukan bahwa GI tidak konsisten dan kurang akurat, sehingga GI tidak mempengaruhi kualitas karbohidrat. Studi lain juga menemukan bahwa ketika kalori dan protein disetarakan, low GI diet tidak lebih baik dibandingkan high GI diet untuk penurunan berat badan.

Perbedaan GI nasi putih dan nasi merah (sumber: Dapurfit)
Perbedaan GI nasi putih dan nasi merah (sumber: Dapurfit)

Jadi kalau mau diet untuk menurunkan berat badan, nasi mana yang lebih “baik” dan lebih “jahat”? jawabannya: tidak ada nasi yang lebih baik ataupun lebih jahat untuk diet, baik itu nasi putih atau nasi merah. Dapurfit menyajikan kedua nasi putih dan nasi merah sebagai varian karbohidrat karena kami tahu nasi putih bukan penyebab peningkatan berat badan, apa lagi gagal diet. Intinya, keberhasilan diet dipengaruhi oleh keseluruhan diet Anda, bukan oleh warna nasi yang Anda makan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun