Suasana Awal Bulan Ramadhan Disambut Curah Hujan Tinggi di Tanah Air

Awal Bulan Ramadhan dan Curah Hujan yang Tinggi

Awal bulan Ramadhan tahun ini di Indonesia diwarnai oleh curah hujan yang tinggi dan cuaca ekstrem di berbagai wilayah. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa pada tanggal 1 hingga 3 Maret 2025, telah terjadi banjir dan tanah longsor di Provinsi Jambi, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Selatan.

BMKG mengidentifikasi beberapa faktor yang meningkatkan potensi hujan lebat, termasuk aktivitas gelombang atmosfer seperti Rossby Ekuatorial, Low Frequency, dan Kelvin, serta adanya sirkulasi siklonik di beberapa wilayah Indonesia.

Baca juga: Ketika UKBI Diadakan Bulan Ramadhan, Bagaimana Cara Merekrut Peserta yang Sedang Libur Menyambut Bulan Ramadhan

Di Bali misalnya, curah hujan yang tinggi dan angin kencang menyebabkan sedikitnya 12 kejadian bencana, termasuk tanah longsor dan pohon tumbang, dengan estimasi kerusakan sebesar Rp77.000.000. Meskipun tidak ada korban jiwa atau luka, lima bangunan dilaporkan rusak akibat kejadian tersebut.

BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, terutama di wilayah dengan curah hujan tinggi yang berada di pesisir dan daerah bertopografi curam. Masyarakat juga diharapkan meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana, demi mewujudkan Indonesia yang tangguh bencana. 

Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu ini, masyarakat diharapkan tetap waspada dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan cuaca ekstrem selama bulan Ramadhan.

Pada awal bulan Maret 2025, curah hujan yang tinggi di wilayah Jambi menyebabkan beberapa peristiwa yang mempengaruhi kondisi infrastruktur dan aktivitas masyarakat:

Baca juga: Rahasia Munculnya Ide Berbagi Takjil di Bulan Suci Ramadhan

Pertama, Putusnya Jalan Lintas Sumatera di Kabupaten Muaro Bungo

Baca juga: Kabinet #KaburAjaDulu sebagai Fenomena Kurangnya Tanggung Jawab

Pada Ahad, 2 Maret 2025, Jalan Lintas Sumatera yang menghubungkan Jambi dan Sumatera Barat, tepatnya di Desa Sirih Sekapur, Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, mengalami putus total. Hal ini disebabkan oleh jebolnya gorong-gorong di bawah badan jalan akibat tingginya debit air setelah hujan deras sejak Sabtu, 1 Maret 2025. Jalan ambles sepanjang lebih dari 12 meter, mengakibatkan arus lalu lintas terganggu.

Kedua, Kondisi Jalan Lintas Sumatera di Bungo yang Amblas