" Alhamdulillah Kak, Kami aman," begitu jawaban pesan adikku yang tinggal di Tambun Bekasi.
Begitu juga si sulung, "Kosan Bang aman, Ma." Kata si sulung yang tinggal di belakang stasiun Universitas Indonesia di Depok ketika kutanya kabar mereka terkait banjir besar.
Sejak Selasa, 4 Maret 2025, akibat hujan deras yang turun sejak Senin malam. Banjir ini menyebabkan ribuan rumah terendam dan aktivitas warga terganggu.
Salah satu lokasi yang terdampak parah adalah Mal Mega Bekasi Hypermall, di mana tanggul yang jebol menyebabkan air bah menerjang area mal tersebut. Selain itu, kawasan Galaxy Bekasi juga mengalami banjir signifikan, dengan sejumlah kendaraan terendam dan lumpur tersisa setelah banjir surut.Â
Banjir ini memaksa pihak berwenang mengambil langkah-langkah darurat, termasuk mengizinkan sepeda motor melintasi jalan tol melalui Gerbang Tol Gabus Tambun Utara menuju Jakarta, karena akses jalan lain terputus akibat banjir.
Menurut laporan, 22.856 kepala keluarga (KK) terdampak banjir yang merendam hampir seluruh wilayah Kota Bekasi. Banjir tahun ini disebut-sebut lebih besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan beberapa wilayah mengalami ketinggian air hingga 3 meter.
"Beberapa rumah ada yang atap saja yang terlihat lagi, Kak." Jelas adikku. Akupun menyuruhnya ishtigfar dan takbir agar hujan segera reda.
Hingga saat ini, upaya evakuasi dan penanganan dampak banjir terus dilakukan oleh pihak berwenang dan relawan setempat.
Banjir di Bekasi membawa dampak yang cukup besar bagi masyarakat, sosial, dan infrastruktur.Â
1. Kerusakan Infrastruktur
- Sejumlah jalan utama terendam, mengganggu lalu lintas dan mobilitas warga.
- Beberapa titik mengalami kerusakan tanggul, seperti yang terjadi di sekitar Mal Mega Bekasi Hypermall.
- Listrik dipadamkan di beberapa wilayah untuk menghindari risiko korsleting.