Istilahnya kurang bahagia pada masa kecil. Kurang bimbingan menulis di rumah. Kurang berdiskusi dan membaca juga faktor penyebab kurangnya minat siswa dalam belajar.Â
Rutinitas Selasa pagi, 11 Februari 2025, usai apel pagi, aku masuk di kelas 9i. Di kelas ini pun kami Ulangan Harian. Satu bulan belajar, saatnya menilai penyerapan siswa dalam belajar.Â
Sama seperti kelas 9F, 9J, kelas 9I pun diberi waktu untuk 1 jam pelajaran untuk mengulang membaca dan memahami teks eksplanasi. Berikut contoh tugas yang sudah mereka kerjakan di Kompasiana dan kertas double polio.
Di kelas 9i ini ada 5 siswa yang tidak tuntas. Seperti biasa, siswa ini memang tak memiliki catatan dan belum mengerjakan tugas mereka. Seperti biasa, 1-5 siswa di kelas akan berulah seperti ini. Dinikmati saja dan diremedial saja.
Hari ini aku mengajar satu kelas 9I saja. Usai mengajar, akupun memeriksa perpesanan apakah ada chat minta izin dari rekan sejawat. Ternyata tak ada. Artinya semua rekan guru hadir.
Aku lanjut shalat dhuha. Usai shalat dhuha mengerjakan tugas-tugas guru. Memeriksa analisis Ulangan Harian Siswa. E kinerja guru. Tapi sayang sinyal sedang berulah. Selalu muncul jawaban error.
Transformasi Skema Pensiunan ASN
Akhirnya jelang dzuhur ada satu teman berkunjung ke sekolah. Beliau sudah pensiun. Kamipun mengungkit tentang pensiun beliau."Berapa terima pensiun, Uni(Kak)?"Â
Beliaupun menjelaskan bila masa kerja 30 tahun lebih, pensiun diterima 100% dan bila kurang, menerima 75% saja. Beliau juga menyampaikan akan ada transformasi skema pensiunan ASN.
Kamipun bingung apa lagi ini? Transformasi skema pensiunan ASN, maksudnya, pemerintah ingin mengubah sistem pensiunan PNS supaya negara tidak terus-menerus menanggung biaya pensiun mereka dari APBN.