Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kesehatan Mental di Tempat Kerja Saya Atasi dengan Pendekatan Agama dan Menulis di Kompasiana

13 Oktober 2024   12:01 Diperbarui: 13 Oktober 2024   12:15 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Detik.com. Foto: https//mental healt.org.uk/

Ada keinginan untuk menjauh dari orang-orang di sekitar dan lebih memilih menyendiri agar merasa lebih tenang. Ketika guru berperilaku seperti ini, ada gejala guru selaku pekerja sedang jenuh. Jenuh menghadapi atasan dan siswa yang tak tertangani secara tepat.

Perubahan Perilaku

Pekerja yang mengalami stres bisa saja berubah menjadi lebih mudah tersinggung, hilang kesabaran, dan kehilangan minat pada hal-hal yang dulu disukai. Ia pun datang ke sekolah untuk sekedar mengajar dan mengisi absen saja

Masalah Kesehatan Fisik

Stres yang berkelanjutan juga bisa memicu gangguan fisik, seperti sakit kepala, sakit maag, dan tekanan darah tinggi. Kondisi ini disebabkan guru terlalu keras berpikir dengan masalah-masalah di atas.

Saya Mengatasi Stres di Tempat Kerja dengan Pendekatan Agama dan Menulis di Kompasiana

Berita baik! Stres di tempat kerja bisa diatasi dengan beberapa langkah yang tepat. Terutama dengan pendekatan agama dan menulis di platform Kompasiana ini.

Berikut adalah cara-cara yang bisa dilakukan:

1. Kenali Batas Kemampuan Kita dengan Pendekatan Agama

Setiap orang memiliki batas kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan. Masalah di sekolah takkan selesai oleh kita seorang. Dengan mengenali batas tersebut, guru bisa mengelola waktu dan energinya dengan lebih baik sehingga tidak terjebak dalam kelelahan fisik maupun mental.

Tetaplah shalat dzuhur bersama siswa di sekolah dan di masjid. Yakinkan diri bahwa anak-anak baik-baik saja. Berdzikirlah dalam hati sambil mengingat yang indah-indah. Mudahan energi positif ini akan mempengaruhi siswa kita yang berada di masjid. Lafazhkan dalam hati subhanallah, walhamdulillah, allohu akbar, laa hau la wa la quwwata illah billah hil aliyyil adzim wa atubu ilaih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun