Mohon tunggu...
YUSRIANA SIREGAR PAHU
YUSRIANA SIREGAR PAHU Mohon Tunggu... Guru - GURU BAHASA INDONESIA DI MTSN KOTA PADANG PANJANG

Nama : Yusriana, S.Pd, Lahir: Sontang Lama, Pasaman. pada Minggu, 25 Mei 1975, beragama Islam. S1-FKIP UMSB. Hobi: Menulis, membaca, menyanyi, baca puisi, dan memasak.Kategori tulisan paling disukai artikel edukasi, cerpen, puisi, dan Topik Pilihan Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Hindari Toxic Parenting dengan 9 Cara Ini, Mom-Dad!

15 November 2022   20:58 Diperbarui: 17 November 2022   18:48 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toxic parents bisa berdampak negatif pada perkembangan anak (Sumber: Twinsterphoto via kompas.com)

"Assalamu alaikum Wr.Wb. Jihan. Pa kabar sayang? Mom dapat aduan dari Ara kalau Jihan minta traktir sama Ara. Uang jajan Ara cuma Rp 10.000 sehari sayang. Itu cuma cukup beli dua jenis jajanan. Ara jadi malas sekolah. Entar ditanya Bu Rika (walas) atau Kepala sekolah, kok malas ke sekolah, gawat nak. Ketahuan dong gara-gara Jihan. Oke. ya, Jihan."

Ttd

Mom Ara

Saya pun melipat surat itu, berpesan, "Ini surat sakti. Adek pegang saja. Jika Jihan minta duit lagi, adek kasih surat mom sama dia. Tapi kalau Jihan tak minta uang, simpan aja di tas. Kapan ia minta uang lagi, barulah adek kasihkan. Oke?"

Saya mempercayai ceritanya dulu. Entar pulang sekolah akan terbukti cerita teman toxicnya benar apa tidak. 

Biasanya anak SD masih polos, Mom. Belum bisa merekayasa cerita. Apalagi jika kita berperan selaku sahabat yang sudah ia percayai untuk curhat.

Pulang sekolah, ia tersenyum. Saya pura-pura lupa kisah surat. Saya pun balas senyumnya. Lalu menyerahkan barang yang menggantung di motor kepadanya.

Ia sudah duluan dijemput dad-nya dari sekolah. Sejak ada peraturan guru harus full time di sekolah, dad-nya mengambil alih antar jemput. Ia sebetulnya kecewa karena tertunda bercerita dengan saya.

Ia pulang sekolah pukul 15.00, sedang saya pukul 16.00. Ia keberatan menunggu lama. Kami pun sempat trauma, ketika pulang cepat, saya belum jemput ke sekolahnya.

Eh guru berinisiatif menitipnya kepada guru cowok untuk pulang. Sejak itu dad cemas dan mengambil alih antar jemput.

"Dek, udah ashar belum?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun