Di daerah ini banyak sawah dengan tanah subur. Hasil pertaniannya tersohor sukses dan bagus. Begitu juga kebun kopinya luas. Buah kopinya pun banyak.
Warga dari daerah lain tersebut awalnya pekerja upahan di sini. Lama-lama mereka pun menetap. Mereka umumnya menyewa lahan dan lama-lama membuka lahan kopi pula.
Kedua jorong ini sangatlah kompak. Tak pernah ada perselisihan di sini. Mereka hidup damai dan berdampingan karena sejatinya mereka bersaudara. Apalagi sejak ada kedua masjid itu.
Pernikahan antar sesama warga jorong pun berkembang sehingga hubungan kekerabatan pun makin kental. Kekentalan kekerabatan ini selalu dijaga dengan kegiatan-kegiatan tahunan maupun kegiatan adat istiadat yang menjadi ciri khas budaya daerah ini.
1. Sholat hari Raya Idul Fitri
Meskipun sholat hari Raya Idul Fitri berbeda namun, budaya makan di rumah keluarga besar di kampung ini tetap jalan. Malam takbiran semua anggota keluarga besar tidur di rumah mertua laki-laki. Â Jika hari Raya berbeda maka acara makan bersama di rumah mertua laki-laki dilakukan dua kali.
2. Hari Raya Wajib  Membeli Kain Sarung Sholat
Kebiasaan tetap terjaga di sini, anak lelaki wajib membeli kain sarung untuk ibunya. Semakin kaya anaknya maka kain sarung pun makin mahal harganya.
3. Manjalang Arrayo
Manjalang Arrayo adalah kunjungan anak perempuan yang sudah menikah ke rumah orang tuanya.