Mohon tunggu...
Retno Achmad Faisal
Retno Achmad Faisal Mohon Tunggu... ASN/dokter

“Menulis di sela tugas profesi, terinspirasi dari kehidupan komunitas lokal yang unik sarat makna, serta biodiversity hutan hujan tropis dengan flora dan fauna endemisnya.” East Kotawaringin Regency, Central Kalimantan Province, since 2000

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

ESPRESSO & RHINOPLASTY, "Di balik secangkir espresso, ada rupa baru yang menguji cinta lama."

27 September 2025   06:05 Diperbarui: 27 September 2025   06:05 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia menyalakan hazard sebentar, lalu menerobos masuk ke jalur yang lebih lengang. Mobil-mobil saling berebut jalur, suara klakson panjang nyaring terdengar dari belakang.

Di depan, sebuah motor Grab mendadak memotong jalannya dari sisi kiri. Haikal injak rem mendadak. Ban berdecit, tubuhnya terhentak ke depan.

"Gila!" serunya.

Pengendara Grab itu berhenti sejenak, menoleh ke arah mobil Haikal dengan wajah merah padam. Helmnya setengah terangkat.          
"Eh, lo bawa mobil pake mata nggak, Bang? Hampir nabrak gue tadi!"

Haikal buru-buru membuka kaca jendela. "Maaf, Bro! Gue agak buru-buru, telat jemput istri di bandara."

"Buru-buru? Semua orang juga buru-buru di Jakarta! Kalo mau ngebut, jangan di jalan umum, Bang! Ini bukan sirkuit Sentul!" si pengendara Grab makin nyolot, tangannya menunjuk-nunjuk ke arah Haikal.

Haikal mengangkat tangan, mencoba menenangkan. "Udah, salah gue, gue minta maaf."

Tapi si pengendara masih ngamuk, suara klakson dari belakang makin keras. "Udah tau salah, masih aja ngebut! Jangan karena mobil gede seenaknya!"

Haikal menutup kaca jendela cepat, menarik napas panjang. Ia tahu kalau diterusin, bisa jadi ribut panjang. Dari speaker mobil, muncul suara notifikasi WhatsApp lagi: Rike.

"Sayang, udah sampai tol belum? Aku nungguin lama banget, kok nggak nyampe-nyampe."

Haikal menekan tombol voice note dengan jari gemetar, masih kesal.      
"Sayang, Jakarta macet banget. Tadi hampir aja aku tabrakan sama motor Grab, udah kena semprot pula. Sabar ya, aku usahain cepat sampai."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun