Mohon tunggu...
Retno Achmad Faisal
Retno Achmad Faisal Mohon Tunggu... ASN/dokter

“Menulis di sela tugas profesi, terinspirasi dari kehidupan komunitas lokal yang unik sarat makna, serta biodiversity hutan hujan tropis dengan flora dan fauna endemisnya.” East Kotawaringin Regency, Central Kalimantan Province, since 2000

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

ESPRESSO & RHINOPLASTY, "Di balik secangkir espresso, ada rupa baru yang menguji cinta lama."

27 September 2025   06:05 Diperbarui: 27 September 2025   06:05 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haikal terkekeh, lalu melihat jam tangannya. Wajahnya berubah tegang. "Waduh, baru tiga orderan kelar. Frans, Nurul, kalian lanjut ya. Aku harus ke Cengkareng, jemput Rike. Pesawatnya udah landing."

Frans mengacungkan jempol. "Siap, Bang. Kita handle."

Pamela menyeringai. "Titip salam buat Rike, Bang. Bilangin, dia punya suami barista paling kece se-Benhil."

Haikal tersenyum singkat, cepat-cepat melepas apron. "Yaelah, Pam, lu ada-ada aja. Oke, gue cabut dulu. Jangan bikin heboh kafe ini, ya!"

Pamela berseru lantang, "Tenang aja, Bang! Tanpa gue, kafe ini kayak kopi tanpa gula---sepi rasa!"

Tawa pecah memenuhi ruangan, mengiringi langkah cepat Haikal yang sudah menuju pintu keluar. Aroma kopi masih tertinggal di udara, tapi di kepalanya, pikiran sudah penuh dengan jalanan Jakarta dan bayangan wajah Rike yang akan segera ia temui.

Jakarta yang tak pernah gak macet

Haikal menyalakan mesin mobilnya, keluar dari area Benhil dengan tergesa. Klakson bersahutan, jalanan mulai padat oleh mobil pribadi, metromini, bajaj, hingga motor yang seliweran dari segala arah. Jakarta memang selalu begini, apalagi jam sibuk.

"Ya Allah, baru jam sembilan aja udah kayak semut tumpah," gumamnya sambil membelokkan setir ke arah Slipi.

Di dashboard, notifikasi WhatsApp berbunyi. Nama Rike muncul.              
"Sayang, udah di mana? Aku udah sampai Cengkareng. Jangan lama ya, kangen banget."

Haikal buru-buru menekan voice note sambil tetap fokus di jalan.              
"Ini baru keluar Benhil, Sayang. Jakarta macet banget, semua orang ngebut. Sabar ya, bentar lagi aku masuk tol."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun