Mohon tunggu...
Retno Achmad Faisal
Retno Achmad Faisal Mohon Tunggu... ASN/dokter

“Menulis di sela tugas profesi, terinspirasi dari kehidupan komunitas lokal yang unik sarat makna, serta biodiversity hutan hujan tropis dengan flora dan fauna endemisnya.” East Kotawaringin Regency, Central Kalimantan Province, since 2000

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jeritan Diam Orang Utan : Ketika Hutan Meredup, Suara Mereka Terasa Jauh

24 September 2025   15:18 Diperbarui: 27 September 2025   15:40 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang Utan bukan hanya satwa, tapi penjaga hutan terakhir (dok. Pribadi).

5. Kolaborasi Sinergis 

- Pemerintah, NGO, ilmuwan, masyarakat, dan industri harus duduk bersama: menyusun peta jalan penyelamatan orang utan, menetapkan target konservasi, pembatasan alih fungsi lahan. 

- Pendanaan konservasi: donor internasional, CSR perusahaan, dukungan masyarakat luas melalui kampanye, crowd-funding, sponsor. 

- Transparansi dalam pelaporan: semua tindakan konservasi, semua pelanggaran harus terpublikasi agar publik bisa memantau. 

Harapan & Ajakan yang Menyala

Aku percaya bahwa keberadaan orang utan adalah cerminan keberadaan hutan kita. Jika mereka tersenyum, burung bernyanyi, sungai jernih, udara bersih --- itu bukan mimpi, itu bisa jadi nyata. Tapi itu butuh hati yang bangkit, dukungan yang nyata.

Menyelamatkan Orang Utan berarti menjaga paru-paru dunia, iklim, dan jati diri bangsa. Jangan biarkan jeritan mereka padam, jangan biarkan induk orang utan terus memeluk bayi di pinggir jalan beraspal.

Jika kamu membaca ini, jika kamu mempunyai sedikit rasa empati --- mari kita bergandeng tangan. Bukan hanya lewat tulisan. Berjalanlah ke jalanan provinsi bila perlu: jika melihat orang utan di tiang listrik, laporkan. Jika melihat perusahaan yang membuka hutan tanpa izin, dorong agar dihentikan. Jika kamu punya media sosial, suarakan. Jika kamu punya tetangga, ajak bicara.

Kita mungkin tidak punya kekuasaan besar, tapi kita punya suara. Dan suara itu bisa menjadi getar yang memicu aksi lain: dari pemerintah, pengusaha, dan setiap hati yang peduli.

Penutup

Melihat orang utan bukan sekadar melihat hewan; kita melihat cerminan diri kita sendiri di hutan. Mata mereka yang dalam seolah berbisik: "Kita pernah sama, dan kita saling membutuhkan." Dengan DNA, naluri, dan kemiripan perilaku itu, orang utan adalah guru bagi manusia tentang harmoni, kesabaran, dan pentingnya menjaga rumah bersama --- hutan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun