Mohon tunggu...
Restu Rizki Mubarokah
Restu Rizki Mubarokah Mohon Tunggu... Penulis - Catatanjalanan

Coffe Lover but Just Capucino Coffe Hidup untuk belajar menerima dan memahami karena sejatinya Tuhan telah menyiapkan segalanya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pendidik

9 September 2019   07:01 Diperbarui: 9 September 2019   07:03 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Entah dalam do'a yang mana

jelasnya Tuhan mengabulkan do'a itu

seorang yang hadir hanya sebagai pendidik

Ingat saat dimana kaki langit mendengarkan canda kita

ia yang marah karena ingatanku yang buruk akan jadwal hariannya, 

sesaat hati ku berpikir mengapa segalanya ia laporkan padaku

kadang bosan juga ku dengar akan ocehannya tentang pagi sampai petang

bertemu siapa dan pergi kemana

bahasan yang kala itu sangatlah jauh dari kata penting

tapi nyatanya...

Ingat saat percikan air terbang memancar di gelak tawa kita

saat aku yang penakut berkenalan dengan deretan alat tempur

di dapur tua milik sang punggawa

aku mengeluh "mengapa wanita harus pandai memasak?"

dan kamu hanya tersenyum tanpa henti memberi arahan

waktu itu aku berpikir seperti bocah nakal bersama sang Ayah yang begitu penyayang

Ingat saat itu

kala hujan deras dan lelahmu sampai diubun-ubun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun