Mohon tunggu...
Rani Febrina Putri
Rani Febrina Putri Mohon Tunggu... Bachelor of Food Technology | Fiction Enthusiast |

Penyuka fiksi dalam puisi, cerpen, dan novel. Hobi belajar dari buku-buku yang dibaca, orang-orang yang ditemui, lagu-lagu yang didengar, dan tempat-tempat yang dikunjungi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Cinta Sehelai Daun Kering pada Tanah Basah

22 Februari 2025   09:56 Diperbarui: 5 Maret 2025   15:20 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 ilustrasi: daun yang berguguran. (Sumber: Pixabay/Olga Fil)

Gio tak mampu berkata-kata, hanya hatinya yang tiba-tiba berbisik.

Aku mencintaimu, Dinar. Seperti perumpamaanmu tentang dedaunan kering dan tanah basah. Tidak peduli siapa yang akan menjadi tanah basah ataupun dedaunan kering, yang terpenting, aku ingin mencintai dan dicintai setulus itu. Aku ingin kita dekat, sedekat takdir dedaunan kering dan tanah yang dibasahi hujan bersama.

Selalu tak ada jawaban dari pikiran dan perkataan yang hanya terdengar di hati, kecuali suara gesekan ranting pohon di atas mereka, yang tertiup angin, menjatuhkan daun-daun kering lagi.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun