Di banyak lahan pertanian, akhir musim panen sering kali ditandai dengan pemandangan yang sama yaitu kepulan asap tebal membubung ke langit. Asap ini berasal dari pembakaran jerami, sisa-sisa batang, daun, dan sekam padi yang dianggap tidak berguna.Â
Praktik ini sudah turun-temurun dilakukan. Bagi sebagian petani, membakar jerami adalah cara tercepat dan termudah untuk membersihkan lahan, mempersiapkannya untuk musim tanam berikutnya.Â
Mereka menganggap jerami sebagai limbah yang merepotkan, penghalang yang harus disingkirkan. Mereka percaya pembakaran akan membunuh hama dan patogen. Keyakinan ini, sayangnya, sering kali salah.
Padahal, di balik kepulan asap itu, ada kerugian besar yang tak disadari. Nutrisi penting yang terkandung dalam jerami, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, hilang begitu saja ke udara. Tanah menjadi miskin, dan petani harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli pupuk kimia.Â
Praktik ini bukan solusi, melainkan masalah baru. Jerami padi, yang dianggap sepele, sebenarnya adalah harta karun tersembunyi. Sisa biomassa ini memiliki potensi luar biasa untuk meningkatkan kesuburan tanah dan membuat pertanian lebih sehat dan berkelanjutan.Â
Saat jerami dibakar, yang terjadi adalah kita membakar masa depan tanah dan lingkungan kita sendiri.
Jerami Padi: Sumber Kehidupan Tanah
Jerami padi bukan sekadar tumpukan sampah, melainkan bahan organik yang sangat kaya. Saat dikembalikan ke tanah, ia berperan besar dalam memperbaiki kondisi tanah.Â
Pertama, jerami meningkatkan kandungan bahan organik tanah. Bahan organik adalah fondasi dari tanah yang sehat. Ia berfungsi seperti spons, menyimpan air dan nutrisi, lalu melepaskannya perlahan ke tanaman.Â
Penelitian menunjukkan bahwa lahan yang jeraminya dikembalikan memiliki kadar karbon organik yang jauh lebih tinggi. Karbon ini adalah indikator utama kesehatan tanah. Tanpa bahan organik, tanah menjadi keras dan tidak subur.
Kedua, jerami memperbaiki struktur tanah. Saat terurai, jerami membantu membentuk agregat tanah yang stabil. Agregat ini seperti gumpalan-gumpalan kecil yang membuat tanah menjadi gembur. Tanah yang gembur memungkinkan akar tanaman tumbuh lebih dalam dan kuat.Â