Mohon tunggu...
RamaTamin
RamaTamin Mohon Tunggu... Freelancer - Sahabat Diskusi Solusi Manajemen Toko Moderen

Manusia pembelajar apa yang dicintainya, yakni bisnis ritel moderen.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pola yang Terulang

14 Februari 2024   19:54 Diperbarui: 14 Februari 2024   20:02 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekuat tenaga sekuat hati, titipan jiwa

Ada berat tanpa timbangan

Yang melulu hadir saat bungsu membayangi

Berpindah susah walau sebenarnya hanya bergeser ke tengah

Merindu berat bagi pecinta senja

Polanya berulang, pergi untuk kembali

Menjauh untuk merindu

Melangkah untuk terpenuhinya nafkah

Bukan berat hanya sulit di awalan

Memilih presiden dan sesudahnya

Aku menangis tanpa air mata

Bungsuku terlalu dalam merasuk

Terlalu jauh membayangi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun