Arie Hanggara kisah tragis yang menggemparkan perfilman Indonesia. Arie Hanggara, film drama biografi yang dirilis tahun 1985, merupakan salah satu film Indonesia paling kontroversial dan menggemparkan pada masanya. Film ini mengangkat kisah nyata seorang anak laki-laki berusia 6 tahun bernama Arie Hanggara yang meninggal dunia akibat penyiksaan orang tuanya.
Tragedi Arie Hanggara:
Arie Hanggara dianiaya oleh ibu tirinya, Santi, dan ayah kandungnya, Tino Ridwan. Penganiayaan ini berlangsung selama bertahun-tahun dan termasuk pemukulan, kurungan, dan penyiksaan lainnya. Pada tanggal 13 April 1984, Arie ditemukan meninggal dunia di kamar mandi dengan kondisi mengenaskan.
Film dan Dampaknya:
Film "Arie Hanggara" disutradarai oleh Frank Rorimpandey dan dibintangi oleh Deddy Mizwar sebagai Tino Ridwan, Joice Erna sebagai Santi, dan Yan Ceri Budiono sebagai Arie Hanggara, Cok Simbara dll. Film ini menjadi sangat populer dan memicu banyak diskusi tentang kasus kekerasan terhadap anak. Film ini juga menjadi salah satu film yang mengangkat tema KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) di Indonesia.
"Arie Hanggara" menuai berbagai kontroversi. Banyak pihak yang mengecam film ini karena dianggap terlalu eksplisit dan brutal dalam menggambarkan penganiayaan terhadap anak. Di sisi lain, film ini juga dipuji karena keberaniannya mengangkat tema yang sensitif dan membuka mata masyarakat terhadap kasus kekerasan terhadap anak.
Penghargaan dan Prestasi:
Terlepas dari kontroversi yang menyertainya, "Arie Hanggara" mendapatkan beberapa penghargaan, antara lain:
Piala Citra untuk Aktor Terbaik (Deddy Mizwar)
Film ini juga sukses secara komersial dan menjadi salah satu film terlaris di tahun 1985.
Pentingnya Film "Arie Hanggara":
"Arie Hanggara" merupakan film yang penting dan bersejarah dalam perfilman Indonesia. Film ini mengangkat tema yang sensitif dan memicu banyak diskusi tentang kasus kekerasan terhadap anak. Film ini juga menjadi salah satu film yang mengangkat tema KDRT di Indonesia.
