Maximum aerobic function (MAF) adalah sebuah tehnik lari dengan menjaga ritme jantung di angka rendah. Olahraga lari jelas memicu kerja jantung berlebih.
Untuk membangun kemampuan lari yang maksimal, ritme detak jantung yang stabil adalah kunci. Kecepatan lari bertambah seiring adaptasi tubuh pada pola lari.
Memaksa diri untuk berlari kencang sebenarnya rentan bagi tubuh, khususnya jantung. Idealnya, kecepatan lari akan bertambah pada saat tubuh sudah merekam ritme lari.
Nah, pada saat tubuh dipicu untuk lari kencang, kebutuhan oksigen jelas lebih besar. Dengan demikian, jika seseorang memaksa diri untuk lari dengan kecepatan maksimum, jantung juga bekerja optimal sehingga rasa lelah datang lebih awal.
Cara terbaik untuk menambah kecepatan lari adalah dengan latihan lari secara konsisten. Adaptasi tubuh terhadap ritme jantung secara otomatis terekam selama aktivitas lari.
Menjaga detak jantung di angka rendah membantu tubuh untuk membentuk pola lari menyehatkan. Bukan hanya itu, waktu penyembuhan (recovery) jauh lebih cepat dibanding berlari dengan intensitas tinggi.
Sejauh pengamatan pribadi setelah menerapkan pola MAF, kemampuan untuk lari dengan jarak jauh bertambah dan tidak butuh waktu lama untuk kembali segar.
Berbeda jika lari dengan intensitas tinggi yang memicu detak jantung di angka maksimal, kestabilan tubuh sulit terjaga. Jadi, konsisten lari dengan pola MAF bermanfaat untuk meningkatkan kinerja jantung untuk mengaliri oksigen ke seluruh tubuh.
Saya sudah pernah menuliskan metode lari pola MAF dan juga membahas tentang VO2Mak, yaitu suplai oksigen maksimum yang bisa digunakan tubuh sebagai sumber tenaga saat lari.
Intinya, VO2Mak antar individu sangat tergantung pada seberapa sering seseorang berolahraga. Dengan kata lain, semakin rutin berlari, maka idealnya semakin tinggi angka VO2Mak seseorang.
Angka VO2Mak bisa didapat dengan menggunakan smartwatch. Adapun keakuratan VO2Mak dapat diukur dengan alat khusus secara medis, namun harganya cukup fantastis.
