Mohon tunggu...
Raihan Putra Pratama
Raihan Putra Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa

Aku menulis agar tetap waras. Penyuka sunyi, puisi, dan kopi tanpa gula. Dari Bumiayu, membawa kata-kata sebagai bekal hidup. Mari membaca dan merasakan, bukan sekadar melihat. Hak cipta dilindungi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Penari Bersayap"

8 Mei 2025   21:47 Diperbarui: 8 Mei 2025   22:34 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ia melenggang di taman senja, 

Dengan sayap selembut mantra, 

Menari di antara bayang cahaya, Meninggalkan bias dalam ruang sukma.

Tatap membatu di ujung desir, 

Mengintai langkah di kelopak takdir, 

Tiada sekat yang mampu menyingkir, Namun rindu mencengkeram getir, 

Sebab ia tetap mustahil digapai takdir.

© Raihan Putra Pratama — All Rights Reserved

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun