Setelah menuju pintu keluar saya bergegas menuju konter blue bird karena sebelumnya sudah pesan taksi secara online melalui aplikasi traveloka, kenapa saya pilih pesan secara online karena harganya transparan dan sudah include parkir dan biaya toll, total 230.000 biaya yang saya keluarkan untuk pesan taksi blue bird dengan layanan golden bird mobil avanza baru, begitu diconter blue bird setelah menunjukkan kode pemesanan petugas langsung mengantar saya ke mobil avanza baru yang bersih dan nyaman dengan supir yang sigap mengantar saya ke hotel Ashley di daerah Sabang atau Jl. Agus Salim di daerah Jakarta Pusat.
Setelah menempuh 30 menit perjalanan dari bandara Soekarno Hatta , saya tiba di Ashley Hotel, begitu check in saya mendapati kamar di lantai I yang cukup nyaman, paginya ketika sarapan menuju restoran yang terlihat hanya beberapa orang menyantap nasi box, rupanya sesuai protokol kesehatan makanan sarapan yang disajikan di hotel ini dalam bentuk nasi box dengan menu sehat dan dilengkapi potongan buah semangka dan melon, nasi box nya sendiri tidak diambil di restoran, tapi di meja resepsionis dengan menyebut nomor kamar maka petugas resepsionis akan mencatat dan mempersilahkan kita mengambil nasi box
Begitu sampai ke lokasi acara tidak ada protokol kesehatan yang ketat walau acara tersebut diikuti lebih dari 50 orang, seperti pemeriksaan dengan thermal gun hanya saja panitia menyiapkan banyak hand sanitazier dibeberapa meja serta kran air juga cukup tersedia, yang agak berbeda terkait seminar kit yang dulu biasanya dibagikan tas kerja berisi buku, flash disk dan alat tulis , saat kondisi suasana pandemi saat ini yang dibagikan adalah tas kerja dimana didalamnya berisi alat kesehatan seperti masker 1 lusin, vitamin c  dan hand sanitazier ukuran 60 ml. Walapun di ruangan tidak ada yang menjaga jarak tapi peserta disiplin memakai masker dan sering menyemprotkan hand sanitazier ke tangan masing masing. Demikianlah suasana yang saya dapat saat berpergian ke Jakarta mengikuti kegiatan rapat kerja di kantor daerah MH Thamrin Jakarta saat situasi pandemic corona masih melanda.