Mohon tunggu...
Rahmat Budianto
Rahmat Budianto Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis, Aktivis , Akademisi

Mahasiswa IAILM Suryalaya Prodi KPI, Jurnalis, Berita , TV Radio Film, Video Grafi , Sineteon Wisata , Kuliner, Pendidikan ,Sosial , Sejarah , Seni Budaya,

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sadar

26 Februari 2024   11:50 Diperbarui: 26 Februari 2024   11:57 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Menapaki jalan dengan selimut sutra

Terasa ringan beban dalam jiwa nan dahaga

Gemuruh riuh kuntil anak setan angkara

Menari gembira meliuk liuk di takhta isi kepala

Hey ,  jangan ikuti dia 

aku si pembawa lentera 

Suluh menghantar selamatkan jiwa

Merajuk terbujuk gelak terpingkal 

Kau terkulai 

Lusuh berdebu seburam kertas karbon sisa


Iya ketika ada , mengumpat ghibah tatkala sang kelana melangkah

Hey sadarlah

Depok , 26 februari 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun