Mohon tunggu...
Rahmad Alam
Rahmad Alam Mohon Tunggu... Freshgraduate Psikologi UST

Psychology enthusiast, penulis dan pembaca, masih terus mencari definisi "manusia" secara utuh.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Refleksi Hari Anak Nasional, Trauma Masa Lalu dan Harapan Masa Depan

23 Juli 2025   19:26 Diperbarui: 24 Juli 2025   06:14 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Sumber: Pixabay.com/silvioross 

Menjadi orang dewasa yang aman bukan berarti sempurna, tapi cukup sadar untuk tidak menyakiti bahkan ketika kita sedang terluka.

Inilah bentuk perayaan Hari Anak Nasional yang paling nyata: menjadi versi terbaik dari orang dewasa yang dulu kita butuhkan.

Satu Suara, Satu Jiwa: Kita dan Anak-anak adalah Kesatuan

Anak-anak hari ini adalah harapan masa depan, tapi mereka juga cermin dari masa lalu kita. Saat kita memeluk mereka, kita juga sedang memeluk diri kita sendiri. Saat kita memperjuangkan hak dan kebahagiaan mereka, kita sedang menebus apa yang pernah hilang dari diri kita.

Ucapan Selamat Hari Anak Nasional bukan sekadar peringatan tahunan, tapi panggilan untuk terus tumbuh bersama dalam pemahaman, dalam cinta, dan dalam pemulihan. Mari kita berjalan bersama, sebagai satu suara dan satu jiwa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun