Mohon tunggu...
Rahman Wahid
Rahman Wahid Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Menggapai cita dan melampauinya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Babad Ikhwan Mistis: Susah Senang Tetap Goyang

9 September 2019   20:18 Diperbarui: 9 September 2019   20:30 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: Pixabay/DawnyellReese

Apalagi saat Yai Izan secara tegas menyebut nama Wahyu dan Dede untuk mendekat dan bernyanyi bersama

"Wahyu Dede, sini nyanyi barengan!" Ajak Yai Izan

Wahyu nampak kaget "Malu Yai"

"Halah sini cepet"

Tangan Wahyu dan Dede kemudian diseret oleh orang yang membuatnya tambah heran dan kaget. Ya, itu Ical! Ia datang dari ruang kelas, berlari, saat mendapat informasi Yai Izan sedang menyanyi, dan itu koplo. Ical lekas mengambil mic yang disodorkan oleh Bursh. Sambil mengikuti irama musik ia mulai berdendang, seolah lupa atas segala beban pikiran yang selama ini mengganggunya

"Yo semuanya, cendol dawet piro? lima ratusan! terus? gapake ketan! ji ro lu pat enam pitu wolu, tak kintang kintang jeger! tak kintang kintang jeger!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun