Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Lapar, Gelap, dan Susah

27 Maret 2024   05:43 Diperbarui: 27 Maret 2024   05:46 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat lapar
Apa yang dipikirkan?
Ya, segera makan
Dan, kenyang!
Tetapi, ketika sudah kenyang,
Siapa yang dipikirkan
Dan, apa yang akan dilakukan?

Saat gelap
Merindukan terang
Tetapi, saat terang
Siapa yang terlihat
Dan, apa yang jadi fokus?
Apakah hati sudah terarah kepada terang itu?
Atau malah menjadi gelap di tengah cahaya itu?

Saat susah bahkan miskin terkapar
Merindukan tinggal di rumah layak huni
Berjuang gigih bangkit menuju sukses
Tetapi, saat kaya siapa yang terlintas di benak?
Apa yang tersimpan dalam sukma yang tersembunyi?
Terlena dan terlelap dalam nikmat tak berkesudahan?
Ataukah bangkit mengulurkan tangan pada yang masih terseok-seok?

Kepenuhan hidup tersurat dalam tindakan kasih
Memberi tanpa dokumentasi dan publikasi di media sosial
Dalam diam mengulurkan tangan pada yang terkapar
Pintu rumah terbuka pada yang paling miskin dan terbuang
Belas kasih tulus ikhlas tanpa pamrih pada yang paling rapuh
Bersukacita karena memberi dan melupakannya
Lalu, damai dan sukacita memenuhi seluruh hidup

Serpong, 27 Maret 2024; 05.36 WIB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun