Mohon tunggu...
Romly Lengkoan
Romly Lengkoan Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis cerita.

Menulis untuk bercerita tentang apa saja. Tentang apa yang saya tahu dan yang saya mengerti.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Keping-keping Kaca

23 November 2019   03:52 Diperbarui: 2 Desember 2019   03:33 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SAPUTANGAN

Balutan kain menyusup darah
Itu adalah sapu tanganmu
Itu adalah darahku

Saat kau pamit ke pasar
Aku bergegas ke kebun
Saat kau tak kembali
Aku pulang membawa setandan pisang
Beberapa singkong

Abu tentangmu masih aku simpan
Itu adalah saputanganmu
Diriku yang menunggu
Adalah makhluk khayali.

(2019)

SEHELAI DAUN

Lilitan akar mengencang
pelan-pelan ia menarikku
ke lubang di bawah
pohon besar itu

Tanganku mencengkeram
rumput, tanah,
bahkan udara yang kasat
teriakkanku kalah oleh suara
daun-daun berbisik-bisik

Aku akan terkubur..

jari-jari kaki jadi akar
jari-jari tangan dahan,
ranting; kelak akan muncul
sehelai daun di ujungnya
jatuh, mengering dan mati
tak sempat ditiup angin,
terbang, berputar-putar,
melihat dunia
terakhir kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun