Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Peneliti Senior Swarna Dwipa Institute (SDI)

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Father-Child Solo Time: Why 1-on-1 Time with Each Kid is a Game Changer?

24 April 2025   23:22 Diperbarui: 24 April 2025   23:22 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi upaya bonding antara ayah dan anak.(Foto: unifam.com)

Saat jalan bareng, ayah bisa lebih fokus mendengarkan cerita anak, memahami kebutuhannya, dan memberikan perhatian penuh tanpa gangguan.

3. Mengurangi Sibling Rivalry (Persaingan Antar Saudara)

Salah satu penyebab sibling rivalry adalah perasaan kurang diperhatikan. Saat ayah memberikan waktu khusus ke tiap anak, mereka nggak akan merasa harus bersaing buat dapat perhatian (Feinberg et al., 2012). 

Penelitian oleh Kramer dan Conger (2009) menunjukkan bahwa anak-anak dalam keluarga besar kerap mengalami kompetisi untuk mendapatkan perhatian orang tua. 

Ketika ayah menyediakan satu hari khusus untuk satu anak, hal ini mengurangi rasa cemburu dan meningkatkan kelekatan, karena setiap anak merasa dilihat dan dihargai.

Anak yang merasa punya "waktu khusus" sendiri dengan ayahnya akan merasa lebih dihargai dan didukung secara emosional. Tanpa harus bersaing dengan saudaranya.

Ini penting untuk membangun rasa aman dan kepercayaan diri anak. Dalam konteks keluarga urban yang sibuk, momen seperti ini jadi oase yang bikin anak merasa diperhatikan secara unik, bukan cuma bagian dari kerumunan saudara.

4. Membangun Role Model yang Kuat

Anak laki-laki butuh figur ayah yang aktif terlibat dalam kehidupannya untuk membentuk maskulinitas yang sehat (Pleck, 2010). Sementara anak perempuan yang punya hubungan dekat sama ayahnya cenderung punya konsep diri yang lebih positif (Rohner & Veneziano, 2001). 

Setiap anak memiliki kebutuhan emosional yang berbeda. Menurut penelitian Milkie et al. (2015), persepsi anak terhadap keterlibatan orang tua lebih berdampak daripada kuantitas waktu secara umum. 

Waktu khusus 1-on-1 time dengan anak memungkinkan terjadinya komunikasi terbuka, penguatan identitas, dan validasi emosi anak sebagai individu unik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun