Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Peneliti Senior Swarna Dwipa Institute (SDI)

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Father-Child Solo Time: Why 1-on-1 Time with Each Kid is a Game Changer?

24 April 2025   23:22 Diperbarui: 24 April 2025   23:22 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi upaya bonding antara ayah dan anak.(Foto: unifam.com)

Ketika ayah meluangkan waktu khusus untuk satu anak, si anak merasa diperhatikan secara personal, bukan sekadar bagian dari kelompok. 

Kelekatan awal antara anak dan pengasuh utama membentuk pola relasi interpersonal jangka panjang. Meski awalnya difokuskan pada ibu, penelitian lanjutan menunjukkan bahwa kelekatan dengan ayah juga memainkan peran sentral dalam perkembangan rasa aman dan kepercayaan diri anak (Grossmann et al., 2002).

Banyak riset menunjukkan keterlibatan ayah dalam pengasuhan punya efek positif yang signifikan pada perkembangan kognitif, sosial, dan emosional anak. 

Misalnya, anak yang dekat dengan ayahnya cenderung lebih percaya diri, bahagia, dan punya kemampuan sosial yang baik (Hidayati, 2011; Irawan, 2024).

Ini karena ayah memberikan stimulasi yang berbeda dari ibu, seperti dorongan untuk eksplorasi dan kemandirian (Zubaedi, 2011).

Studi dari McHale et al. (2003) menunjukkan bahwa anak-anak yang dapat waktu eksklusif sama orang tua punya self-esteem lebih tinggi dan lebih jarang merasa iri sama saudaranya. 

2. Komunikasi Jadi Lebih Dalam

Kamu pernah ngerasain kan, kalau ngobrol berdua sama anak kamu, dia lebih terbuka dibanding ketika ada saudaranya? 

Penelitian Lamb & Lewis (2013) menyebutkan, interaksi satu lawan satu memungkinkan ayah dan anak ngobrol hal-hal yang lebih personal--seperti masalah sekolah, pertemanan, atau bahkan ketakutan mereka.

Kalau ayah punya banyak anak, waktu dan perhatian terbagi-bagi. Nah, punya satu hari khusus untuk satu anak bikin interaksi jadi lebih intens dan personal. 

Teori paternal engagement dari Palkovitz et al. (2020) menegaskan pentingnya interaksi langsung dan berkualitas antara ayah dan anak untuk membangun ikatan emosional yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun