Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Peneliti Senior Swarna Dwipa Institute (SDI)

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gaya Komunikasi Politik Presiden, dari Chavez sampai Prabowo

8 April 2025   13:39 Diperbarui: 8 April 2025   13:56 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya unik Prabowo saat debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).(Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Pendekatan teoritik seperti agenda setting, dramaturgi, dan linguistik membantu kita untuk memahami bagaimana presiden membentuk narasi politik mereka:

  • Agenda Setting: Mengarahkan perhatian publik pada isu tertentu melalui media.
  • Dramaturgi: Mengelola citra diri sesuai situasi untuk menciptakan kesan tertentu.
  • Linguistik: Memanfaatkan bahasa sebagai alat untuk membangun hubungan emosional.
  • Digital Communication: Menggunakan teknologi untuk menjangkau audiens lebih luas dengan biaya rendah.

Kesimpulan

Gaya komunikasi politik presiden adalah refleksi dari strategi mereka dalam membangun legitimasi kekuasaan dan hubungan dengan rakyat.

Dari dialog interaktif Hugo Chavez hingga diplomasi Twitter Donald Trump, setiap gaya memiliki keunikan tersendiri yang mencerminkan konteks budaya, teknologi, dan tantangan politik masing-masing negara.

Komunikasi politik bukan hanya soal menyampaikan pesan; ini adalah seni membangun narasi yang mampu menggerakkan emosi, pikiran, dan tindakan masyarakat.

Di era digital ini, gaya komunikasi seperti diskusi Prabowo menunjukkan bahwa istana pun harus beradaptasi dengan tren komunikasi modern.

Referensi:

Alexander, J. C. (2011). Performance and Power. Polity Press

Burke, K. (1969). A rhetoric of motives. Univ of California Press. 

Chadwick, A. (2017). The hybrid media system: Politics and power. Oxford University Press.

Edelman, M. J. (1985). The symbolic uses of politics. University of Illinois Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun