Gaya bicaranya rapi, penuh narasi, dan personal. Lewat storytelling, ia membuat kebijakan yang rumit jadi relatable.
Misalnya, saat bicara soal Affordable Care Act, ia sering cerita tentang warga biasa yang kesulitan dapat asuransi.
Gaya komunikasi Obama dapat kamu temukan di dalam Narrative Theory in Political Communication (Fisher, 1984)--Pemimpin yang kuat dalam menyusun narasi bisa membentuk realitas politik di benak publik.
4. Emmanuel Macron (Prancis): Filsuf Media SosialÂ
Macron aktif di LinkedIn dan Instagram, posting esai panjang atau video kebijakan dengan gaya intelektual.
Ini adalah komunikasi elitisme modern--menggunakan media populer tapi tetap menjaga citra "highbrow".Â
Macron adalah contoh kepala negara yang menilai bahwa politik sebagai personal branding. Gaya dapat dilacak dalam buku Political Branding (Cosgrove, 2007).
5. Volodymyr Zelensky (Ukraina): Dari Komedian ke Komunikator PerangÂ
Zelensky adalah mantan komedian dan aktor, dan itu sangat memengaruhi gaya komunikasinya saat menjadi Presiden Ukraina.
Ia cakap membangun citra lewat vlog dan media sosial. Piawai memakai video pendek untuk menyampaikan pesan perang--baik heroic selfie di Kyiv atau pidato viral di Grammy Awards.
Gaya bahasanya lugas, penuh emosi, dan sangat visual. Saat Ukraina diserang Rusia, Zelensky tampil sebagai simbol perlawanan yang tegas dan humanis.