Mohon tunggu...
Tino Rahardian
Tino Rahardian Mohon Tunggu... Peneliti Senior Swarna Dwipa Institute (SDI)

Sosialisme Indonesia. Secangkir kopi. Buku. Puncak gunung. "Jika takdir menghendakimu kalah, berikanlah dia perlawanan yang terbaik" [William McFee].

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gaya Komunikasi Politik Presiden, dari Chavez sampai Prabowo

8 April 2025   13:39 Diperbarui: 8 April 2025   13:56 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya unik Prabowo saat debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).(Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)

Gaya bicaranya rapi, penuh narasi, dan personal. Lewat storytelling, ia membuat kebijakan yang rumit jadi relatable.

Misalnya, saat bicara soal Affordable Care Act, ia sering cerita tentang warga biasa yang kesulitan dapat asuransi.

Gaya komunikasi Obama dapat kamu temukan di dalam Narrative Theory in Political Communication (Fisher, 1984)--Pemimpin yang kuat dalam menyusun narasi bisa membentuk realitas politik di benak publik.

4. Emmanuel Macron (Prancis): Filsuf Media Sosial 

Macron aktif di LinkedIn dan Instagram, posting esai panjang atau video kebijakan dengan gaya intelektual.

Ini adalah komunikasi elitisme modern--menggunakan media populer tapi tetap menjaga citra "highbrow". 

Macron adalah contoh kepala negara yang menilai bahwa politik sebagai personal branding. Gaya dapat dilacak dalam buku Political Branding (Cosgrove, 2007).

5. Volodymyr Zelensky (Ukraina): Dari Komedian ke Komunikator Perang 

Zelensky adalah mantan komedian dan aktor, dan itu sangat memengaruhi gaya komunikasinya saat menjadi Presiden Ukraina.

Ia cakap membangun citra lewat vlog dan media sosial. Piawai memakai video pendek untuk menyampaikan pesan perang--baik heroic selfie di Kyiv atau pidato viral di Grammy Awards.

Gaya bahasanya lugas, penuh emosi, dan sangat visual. Saat Ukraina diserang Rusia, Zelensky tampil sebagai simbol perlawanan yang tegas dan humanis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun