Mohon tunggu...
Rafly Febriansyah
Rafly Febriansyah Mohon Tunggu... Security - Scavenger Poem

Ada yang harus aku tuju, kemudian aku buat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jalan Jejal Ditubuh Lebam

1 Februari 2024   19:57 Diperbarui: 1 Februari 2024   20:00 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tadi malam
aku melihat sebatang tubuh yang hancur
didadanya terdapat dendam;
luka dalam yang agak lebam.

ku dekati dengan kakiku
lalu kulihat sepasang lengan yang sedang menggenggam gaji; melipat kedua kakinya sendiri.

seperti pekerja punggung yang jarang tidur;
kepalanya penuh dengan darah lembur.

lalu kudapati luka didadanya;
goresan kecil yang sedang ia pelihara
seperti derita lama yang selalu dibawa.
entah, perihal itu
berapa beban yang menghantam tubuhnya.

kujejal satu persatu;
kepala hingga kaki
kudapati retak bibir pada pundaknya
perih dan tebal, seperti tembok besi yang keluar nanah. kuat dan tetap merasa sakit.

kepala dan tubuhku menjadi diam
seperti mayat yang sedang dijemput ajal;
lalu ku bertanya pada jalan rindang yang kacau;
bagaimana jika semua jalan panjang akan menghantam kepala dan tubuhmu seseorang?
lantas siapa yang menjamah tubuhku ditengah jalan? diriMu atau diriku?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun