Mereka serius banget menjaga satu satwa endemik. Dan hasilnya, populasi panda mulai meningkat lagi, status konservasinya pun membaik.
Pertanyaannya: kenapa kita yang punya orangutan---primata besar yang cuma ada di Indonesia (Sumatera, Kalimantan) dan sebagian Malaysia---malah santai aja melihat populasinya turun drastis? Masa panda di Tiongkok lebih dilindungi ketimbang orangutan di negeri sendiri?
Jadi, Kita Bisa Apa?
Aku tahu, kita bukan pejabat, bukan aktivis. Tapi bukan berarti nggak bisa berbuat apa-apa. Mulai dari hal kecil aja:
-
Cek produk sawit: kalau ada label RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil), itu tandanya lebih ramah lingkungan. Pilih yang begitu.
Dukung konservasi: kalau ada rezeki lebih, donasi ke lembaga yang kerja nyata kayak BOS Foundation atau WWF. Kalau belum bisa donasi, bantu sebarkan info mereka aja udah bagus.
Stop pelihara satwa liar: setiap bayi orangutan yang dijual berarti induknya mati. Jadi kalau masih ada yang bilang, "ih lucu, pengen pelihara," tolong sadarkan.
Gunakan sosial media buat hal baik: kita sering heboh soal gosip seleb, masa nggak bisa share berita soal satwa? Like, share, komen---biar algoritma ikut nyebarin.
Obrolin di tongkrongan: sesekali ganti topik dari bola atau politik ke "eh, tau nggak orangutan makin punah?"---biar makin banyak yang aware.
Penutup: Jangan Tunggu Jadi Cerita di Buku IPA
Kalau orangutan punah, kita bukan cuma kehilangan satu spesies. Kita kehilangan penjaga hutan, penyedia oksigen, bahkan bagian dari identitas Indonesia.
Aku nggak mau nanti anak-anak kita cuma bisa lihat orangutan di buku pelajaran IPA dengan catatan kecil: "Spesies ini sudah punah di alam liar."
Kita bisa pilih: diam sampai terlambat, atau mulai bersuara sekarang. Dan aku pilih bersuara---biar suara kecil ini bisa jadi bagian dari gelombang besar yang menyelamatkan mereka.