Mohon tunggu...
alikaputeri
alikaputeri Mohon Tunggu... Mahasiswa

penikmat karya tulis puitis, yang sedang merintis untuk menjadi seorang penulis. taman kota, perpustakaan kampus, dan cafe yang tidak terlalu ramai menjadi destinasi utama yang akan dikunjungi kala mencari inspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rumpang

14 Oktober 2025   01:33 Diperbarui: 14 Oktober 2025   01:33 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumpang adalah sunyi yang memecah gelombang,

Celah di antara bisu yang menggantung,

Ruang tanpa peta, tanpa arah pijar,

Tempat bayang-bayang lupa mengikat waktu.

Di rumpang, kata-kata terurai menjadi debu,

Menari tanpa bentuk dalam hening tak bertepi,

Sebuah kosong yang berdenyut,

Menggenggam retakan cahaya yang tak terjamah.

Rumpang bukan hilang, tapi bukan juga milik,

Ia adalah nafas yang terselip di sela keberadaan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun