Pejalan jalan kian terpuruk dari kejamnya aspal Bukan malah bahagia Tek serumput menyatu dengan senyum Seyogianya haus di tengah padang pasir Su
Biarkan Tangan Alloh Yang Bekerja
Sekarang sudah 7 Syawal (saat narasi ini ditulis, tepatnya hari Ahad Pon tanggal 06 April). Kelewatan saya nih, bulan Maret sama sekali -alias babar b
kali ini lebaran mengangakan ingatan pada tujuh toples kue lebaran --yang harganya mencekik kantung kehidupan
mengerti bahwa segala yang tumbuh tak selalu terlihat.
Pembacaan puisi Fileski Walidha Tanjung dalam rangka kegiatan bulan puasa tahun 2025
Halo kompasianer ini adalah artikel puisi terbaru dari say
ini tulisan pertama saya. saya menulis puisi untuk bulan ramadan.
Waktu berbuka perlahan tiba
Semoga ini bukan akhir Semoga ini tak lekas berakhir Tak tahu apa ini Tapi tetap kunikmati
PuasaKarya : Sim Chung WeiSaat fajar menyapa lembutkubersihkan hati, kusucikan pikir,menahan lapar, menahan dahaga,bukan sekadar raga, tapi juga jiwa.
Andaikata ini hanyalah bayangan Yang suatu saat akan menjadi kenyataan Andaikata ini mungkin saja semu Namun dia tunduk pada sang waktu
Langit menggantung perca-perca doa, dilipat rapi di saku baju, tak terbaca, tak terbuka.