Rumpang adalah sunyi yang memecah gelombang,
Celah di antara bisu yang menggantung,
Ruang tanpa peta, tanpa arah pijar,
Tempat bayang-bayang lupa mengikat waktu.
Di rumpang, kata-kata terurai menjadi debu,
Menari tanpa bentuk dalam hening tak bertepi,
Sebuah kosong yang berdenyut,
Menggenggam retakan cahaya yang tak terjamah.
Rumpang bukan hilang, tapi bukan juga milik,
Ia adalah nafas yang terselip di sela keberadaan,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!