Rumpang adalah sunyi yang memecah gelombang,
Celah di antara bisu yang menggantung,
Ruang tanpa peta, tanpa arah pijar,
Tempat bayang-bayang lupa mengikat waktu.
Di rumpang, kata-kata terurai menjadi debu,
Menari tanpa bentuk dalam hening tak bertepi,
Sebuah kosong yang berdenyut,
Menggenggam retakan cahaya yang tak terjamah.
Rumpang bukan hilang, tapi bukan juga milik,
Ia adalah nafas yang terselip di sela keberadaan,
Antara ada dan tiada, ia mengukir ketidaksempurnaan,
Menjadi ruang rahasia bagi semesta yang sementara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI