dan kata "cinta" adalah pintu
yang tak pernah terbuka untuknya.
Pintu hatinya terkunci rapat,
dirantai kecewa, disemen takut.
Diamnya bukan tenang yang hangat,
melainkan jerit yang membatu di sudut.
Semakin ia sembunyi di balik tirai,
semakin dunia memberinya cap yang salah.
Introvert, kata mereka enteng, usai.
Padahal ia hanya menjaga nyala yang tinggal separuh nyalah.
Di antara runtuhan diri, ia duduk membisu,