Mohon tunggu...
Dini Pujiarti
Dini Pujiarti Mohon Tunggu... Penulis - Orang biasa, Indonesia

I Love nature, art, sastra, lingkungan, biologi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Putri Bulan

27 Maret 2021   20:12 Diperbarui: 27 Maret 2021   20:13 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : picuki.com

Malam ini bulan merunduk sendu
Kelam diselimuti awan abu
Cahayanya tak sebahagia sebelumnya
Suram tak tertangkap mata air mengalir

Suara pungguk yang merindukan bulan
Perlahan lenyap, berganti dengan suara jangkrik
Jauh dari sini nampak seorang putri
Terperangkap dalam rembulan yang tak utuh

Terikat dan dikepung oleh badai petir, guntur, kilat dan hujan
Ketakutannya memancar hingga ke bumi
Malangnya nasib sang putri
Yang mengira bulan lebih indah dari bumi

Sekarang ia dihukum oleh pilihannya sendiri
Harus menerima kenyataan pahit, bahwa
Bulan tak secantik yang ia kira
Bahkan lebih mengerikan dari apapun

Kini sang putri hanya bisa bersedih
Menangis tak bersuara
dan menjadi sebuah legenda
Tanda penyesalan dan kerinduan

~df
25/03/21

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun