The Whole-Brain Child mengajak kita berhenti melihat anak sebagai "miniatur orang dewasa" yang harus segera bisa tenang, patuh, dan logis. Anak adalah manusia yang otaknya masih berkembang, dan tugas orang tua adalah menjadi arsitek pembangunan otak itu.
Dengan memahami cara kerja otak kiri-kanan, otak atas-bawah, serta strategi sederhana seperti memberi nama pada emosi atau mengajak bergerak, kita bisa membantu anak tumbuh jadi pribadi yang bukan hanya pintar, tapi juga sehat secara emosional.
Karena pada akhirnya, tujuan parenting bukan sekadar punya anak yang patuh, tapi anak yang bisa mengendalikan dirinya, memahami emosinya, dan siap menghadapi dunia dengan otak yang utuh.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI