Mohon tunggu...
MIRANDA NASUTION
MIRANDA NASUTION Mohon Tunggu... Konsultan - Saya perempuan yang hobi menari. Saya anak ragil dari pasangan Alm. Aswan Nst dan Almh Tati Said. Saya punya impian menjadi orang sukses. Motto hidup saya adalah hargai hidup agar hidup menghargai Anda.

Tamatan FISIP USU Departemen Ilmu Komunikasi tahun 2007, pengalaman sebagai adm di collection suatu bank, dan agen asuransi PT. Asuransi Cigna, Tbk di Medan. Finalis Bintang TV 2011 oleh Youngth's management. Pimpinan Redaksi Cilik tahun 2002-2003 (Tabloid Laskar Smunsa Medan).

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Putri Rembulan (Novel Klasik Keluarga)

26 Agustus 2018   16:44 Diperbarui: 3 September 2019   17:01 1998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

            "Silakan masuk putri." Bibi dan kemenakan berpelukkan.

            "Silakan duduk."

"Terima kasih Bibi. Bibi sehat kan?"

            "Sehat. Ibunda Ratu sehat kan?"

            "Sehat Bibi."

            Putri Rembulan terdiam  tersenyum. "Bibi tolong jelaskan mengenai sunda kelapa."

            "Sunda kelapa sebenarnya adalah nama pelabuhan yang sangat ramai. Pelabuhan ini pernah dikuasai oleh bangsa nun jauh di sana, bangsa Portugis dan termasuk bangsa kita, orang Pajajaran. Pajajaran dan Portugis bekerja sama. Lalu ada seorang sultan yang sangat hebat berani menyeberang lautan untuk merebut Sunda Kelapa. Sultan tersebut adalah raja kedua kerajaan Demak dengan gelar Pangeran Sabrang Lor. Ayoo kenapa dijuluki seperti itu?"

            "Karena berani menyeberangi Selat Malaka," jawab putri Rembulan tangkas.

            "Hanya saja sayang sekali sultan tersebut harus kehilangan....."

            "Jangan diteruskan bibi. Bibi sedih sekali. Maafkan bibi, membuat bibi mengingat kembali paman Sultan."

"Sunda Kalapa orang-orangnya pekerja keras dan suka berdagang. Masyarakatnya cinta damai. Barang-barang dagangan bermacam-macam. Sekarang gantian kamu yang cerita, putri Rembulan. Bibi tidak mau kehilangan kesempatan untuk berbicara lama dengan kamu. Dengar-dengar putri Cempaka akan segera menikah?"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun