Kemuliaan
Terpujilah
Doa Fatima
Peristiwa 5 Wafatnya di Roma (Dipanggil Pulang oleh Tuhan)
Bacaan Kitab Suci (2 Timotius 4:6-8; Filipi 1:21-23; Yohanes 14:1-3; Wahyu 21:3-4; Mazmur 23:4):
P Â Â Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir, aku telah memelihara iman... Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan... Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal... Ia akan menghapus segala air mata mereka... Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku.
Renungan:
PÂ Â Â Pada 31 Juli 1556, Ignatius wafat dengan tenang di Roma. Kata-kata terakhirnya sederhana: "Aku milik Gereja". Ia tidak meninggalkan harta duniawi, tetapi warisan rohani yang tak ternilai: Serikat Jesus, Latihan Rohani, dan semangat "Ad Maiorem Dei Gloriam" (Demi Kemuliaan Tuhan yang Lebih Besar).
Kematian Ignatius mencerminkan hidupnya---penuh ketulusan dan kepasrahan. Seperti Paulus, ia bisa berkata dengan bangga bahwa ia "telah berjuang hingga akhir". Ia tidak mati sebagai pahlawan dunia, tetapi sebagai hamba yang setia. Pesannya jelas: kesetiaan dalam hal-hal kecil setiap hari adalah jalan menuju kekudusan.
Peristiwa ini mengajak kita merenungkan kematian sebagai perjumpaan dengan Sang Kekasih. Ignatius sering berkata, "Bersyukurlah atas segala sesuatu, bahkan atas kematian, karena itu adalah pintu menuju hidup sejati." Kematiannya yang damai menjadi kesaksian bahwa hidup yang diabdikan kepada Tuhan tidak akan berakhir dengan sia-sia.
Doa Devosi:
P&U St. Ignatius, yang pada akhir hidupmu berseru 'Aku milik Gereja', doakanlah kami agar setia sampai maut. Bantulah kami untuk melihat kematian bukan sebagai kekalahan, tetapi sebagai undangan masuk ke dalam pesta abadi.