Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seputih Cinta Semerah Luka

27 Maret 2023   16:20 Diperbarui: 27 Maret 2023   16:34 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto: pixabay.com

Cinta putih bisa datang tanpa sengaja
Saat hari diliput senja
Saat hati diselimut duka
Kau datang tiba-tiba

Berjumpa di pintu kereta bandara
Kembali tak sengaja duduk berhadap muka
Senyum adalah awal bahasa
Selanjutnya basa-basi yang terbiasa

Ternyata tujuan kita sama
Kualanamu menuju Medan sana
Cerita mengalir tanpa terasa
Bertukar kata berbagi canda

Seminggu di Sumatra Utara
Meski berbeda acara
Dan kesibukan yang berbeda
Ruang bicara selalu tersedia

Cerita berlanjut di udara
Berbagi suara maupun tawa
Suara yang mulai candu
Tawa yang bikin rindu

Tak terlukis kata
Atau mewujud rupa
Padu rasa menyeru
Justru kadang jadi belenggu

Betulan rindu
Atau kau pandai merayu
Janji bertemu tak kunjung tiba
Padahal aku harus balik ke Jakarta

Kamu bikin kusuka
Tapi suka bisa jadi luka
Saat jumpa tak lagi ada
Saat janji hanya manis di bibir saja

Apa ini cinta sesaat?
Tapi mengapa rinduku melekat?
Tak bisakah kau menetap?
Dalam hatiku yang terasa pengap

Kenapa kau tinggalkan jejak?
Manis yang kukecap
Wangi yang kusesap
Tak mudah dilupakan begitu saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun