Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kembang Rembulan

12 Desember 2019   20:34 Diperbarui: 12 Desember 2019   20:34 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari https://www.lovethispic.com/

Rembulan bersinar di atas telaga
hingga telaga seperti cermin
seperti ada dua rembulan
di langit cahaya untuk surga dan para malaikatnya
di bawah cahaya untuk dunia fana yang penuh duka dan lara

Di langit memberi cahaya untuk semesta
Di bawah memberi cahaya untuk antah berantah
Di langit terasa sejuk dan damai
Di bawah panas dan penuh kesakitan.

Tapi
tak akan ada rembulan di langit
Jika rembulan yang ada di bawah masuk ke dalam panci
lalu dimasak bersama kembang tahu dan santan
dan dimakan ramai-ramai oleh para penghuni dunia fana
yang tidak pernah merasa kenyang.

Makanya kembang purnama jadi makanan paling mahal
karena tidak ada satu pun makhluk fana mampu membelinya
bahkan untuk sekadar menanyakan tempat dagangannya
mereka tidak berani.

Rembulan bersinar dari dalam telaga
kali ini tanpa rembulan serupa di langit
entah kemana dia malam ini
mungkin sudah jadi makan malam penghuni surga.

---

kota daeng, harbolnas 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun