Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ingat Diri

22 Agustus 2025   08:30 Diperbarui: 22 Agustus 2025   08:30 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendayung perahu ke dusun. Dokpri. Juli 2025.

Harmoni terempas ke dasar selat Mariana
Selaras alam sekedar kenangan kebijakan leluhur tempo dulu
Ingat diri sedang merenggut jiwa yang perkasa
Kebijaksanaan hanyalah pemanis di bibir

Hutan alam lenyap seketika di tangan pemangsa
Demi lembar dolar mengorbankan harmoni warisan leluhur
Di panggung bicara restu alam semesta dan leluhur
Tetapi, menjualnya demi diri sendiri

Dari kampung belantara ke ibu kota metropolitan
Pergi dengan harapan menggenggam masa depan cerah
Pulang memberi hidup pada yang paling rapuh
Kenyataannya membawa petaka lantaran menjual negerinya

Jiwa polos berontak menolak
Prajurit berdiri dengan bedil di setiap sudut dusun
Anak negeri pengkhianat alam dan leluhur
Duduk manis di tengah gemerlap kota

Pewaris negeri berkeliaran di atas hamparan sungai dan rawa tanpa pepohonan
Tubuh kurus tak lagi menggugah sukma penguasa
Karena uang membutakan mata hati
Dan, jiwa telah beku oleh kekuasaan yang fana

Gereja Katolik Santo Petrus Wogikel, 25 Juli 2025; 04.30 WIT

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun