Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lapar dan Haus

6 Oktober 2022   06:17 Diperbarui: 6 Oktober 2022   06:29 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memberi makan tubuh dan jiwa

Memberi minum tubuh dan jiwa

Tubuh dan jiwa tak terpisahkan

Bertumbuh bersama di jalan ziarah

Tetapi, kenyataannya seperti ini:

Mengapa ada banyak waktu untuk tubuh fisik, dengan makanan, minuman dan segala kemewahannya, tetapi hampir tak ada waktu untuk jiwa walaupun sedetik?

Mengapa terlambat makan perut terasa lapar, tetapi tatkala berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bertahun-tahun jiwa tak mengecap sedikit pun santapan rohani, tetapi tidak pernah rasa lapar dan haus?

Mengapa di jalan ziarah ini lebih banyak waktu habis mengurusi tubuh fisik ketimbang jiwa rohani ini?

Bagaimana memelihara keseimbangan santapan tubuh dan jiwa?

Sadarlah akan hal ini!

Tubuh fisik tak kekal abadi di dunia ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun