Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuhan sedang Lapar dan Haus

4 Agustus 2022   16:09 Diperbarui: 4 Agustus 2022   16:18 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengurung Tuhan dalam gedung-gedung mewah

Berbondong-bondong datang menjumpai-Nya

Rumah-rumah ibadah penuh sesak

Lantunan pujian, sembah-bakti dan hormat membahana

Siapakah Tuhan?

Apakah Dia senang tinggal di dalam gedung-gedung mewah?

Mengapa manusia mengerdilkan-Nya sekedar gedung mewah, pakaian keagamaan, simbol dan doktrin?

Bagaimana mungkin manusia menyembah-Nya sambil mengabaikan orang miskin dan alam yang sedang rusak?

Tuhan sedang lapar dan haus!

Ahhh...masakan sang Ilahi bisa lapar dan haus?

Bagaimana mungkin Tuhan bisa menderita?

Bukankah Dia penguasa langit dan bumi?

Manusia menengadah ke langit,

Janganlah lupa yang ada di bumi

Manusia menyembah Tuhan,

Janganlah lupa manusia dan alam di sampingmu

Manusia membangun gedung ibadah mewah,

Janganlah lupa umat yang miskin dan melarat

Manusia mengagungkan doktrin dan simbol

Jangan lupa Tuhan yang berbelas kasih

Bagaimana menjumpai Tuhan yang lapar dan haus?

Pergilah ke tempat-tempat kumuh, kolong jembatan, emperan toko, ke pelosok negeri

Siapa ada di sana?

Kaum papah terkapar tak berdaya

Wajah-wajah kerut dan keriput

Tubuh kurus berbalut kain kusam

Tumit rapuh tak mampu menahan tubuh yang letih

Tak memiliki harapan

Tuhan ada dalam diri orang miskin dan terbuang

Tuhan yang miskin dan telanjang

Tuhan yang haus dan lapar

Tuhan yang datang sebagai manusia rapuh

Adakah hati yang mau tergerak memeluk Tuhan?

Dia sedang menunggu di gubuk kumuh, emperan toko, kolong jembatan dan kampung terpencil

Dia sedang menanti tangan-tangan terulur memeluk-Nya dengan erat

Dia sedang lapar dan haus!

Wahai manusia yang memenuhi rumah-rumah ibadah

Camkanlah ini,

"Berdoa kepada Tuhan, hendaklah juga melihat orang sakit, miskin dan tertindas!"

"Pujian kepada-Nya, hendaklah tidak memunggungi kaum di jalan gelap!"

"Menyembah-Nya, hendaklah tidak melupakan alam yang rusak!"

Di sini, di bumi ini,

Tuhan sedang lapar dan haus

Datanglah kepada-Nya, tidak hanya di dalam gedung-gedung mewah

Pergilah dan jumpailah Dia di dalam diri orang miskin dan kaum terpinggirkan

Abepura, 04 Agustus 2022; 07:18 WIT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun