Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Masih Adakah Harapan?

12 Juni 2022   07:26 Diperbarui: 12 Juni 2022   07:29 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyusuri jalan-jalan sepi

Berpapasan dengan debu dan sampah

Menjumpai bunga-bunga yang kering

Meskipun sedang musim hujan

Wajah dunia sedang berubah

Berebut ruang hidup

Saling menginjak tanpa belas kasih

Mementingkan diri sendiri tanpa peduli pada sesama dan alam

Mengumpulkan harta pada lumbung dunia

Mengotori jiwa dengan harta duniawi

Mengabaikan orang miskin atas nama hak milik pribadi

Tak ambil pusing dengan penderitaan anak-anak terlantar

Masih adakah harapan bagi orang miskin?

Siapa akan menolong anak-anak yatim piatu?

Orang kaya masih bersembunyi di balik tembok istana

Menanti maut datang membawa ke neraka!

Lekaslah berjumpa!

Pergilah ke kolong jembatan, emperan toko, pasar

Temuilah orang miskin, anak-anak terlantar,

Memberi tak akan pernah kehabisan

Memberi tak akan pernah membuat orang menjadi miskin

Sebab, setiap pemberian akan kembali dengan berlipat-ganda

Berilah hidup kepada mereka yang telah kehilangan harapan

Dan, hidup akan menjadi lebih hidup

Pada saat itulah,

Jalan tak lagi sepi

Debu dan sampah tak lagi tampak

Bunga pun mekar harum semerbak

Meskipun di musim kemarau!

Abepura, 12 Juni 2022; 09.00 WIT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun