tanah surga memanggil kaumnya
menjadi pelayan,
pembasuh kaki,
belajar bukan hanya dalam ruang-ruang kuliah,
saban hari turun ke jalan-jalan
menapaki lorong sunyi menjumpai kaum tak bersuara
kembali ke kamar sempit di Yerusalem Baru,
tangan terulur meraih pena
merangkai kata yang terucap dari kaum tak bersuara
lalu jemari menyentuh tuts komputer tua itu,
jadilah rangkaian kalimat menohok penguasa,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!