Jeruji Malam
Oleh: Penadebu
Kabarnya malam ini berjeruji
Semua angin berputar-putar di sekitaran sawah
Mengitari tanaman padi, sepi senyap
Merendahkan kerja sama alam dan tikus.
Dalam jeruji malam yang sunyi,
Suara katak bergema dalam senyap,
Kadang terlepas dari tapak batu,
Nurani terasa bercampur campak.
Pepohonan diam tak bergerak,
Sepi semakin merajai malam,
Dan suara jangkrik pun retak-retak,
Seperti luka-luka di dalam hati.
Malam ini terpintal dalam gelap,
Seperti jerat yang tak berujung,
Namun terdengar lantunan nyanyian,
Yang menenangkan jiwa yang terluka.
Katak menyanyikan kisah kehidupan,
Yang diiringi oleh bisikan alam,
Mengajak kita berdiam dan merenung,
Di dalam malam yang sunyi dan gelap.
Dalam keretakan suara jangkrik,
Ada keindahan yang tersirat,
Seperti jiwa yang pernah terluka,
Namun tetap mengalun dalam keheningan.
Di dalam jeruji malam yang sunyi,
Kita menemukan makna yang tersembunyi,
Kisah kehidupan yang penuh warna,
Dalam suara katak dan retakan jangkrik.
Di pepohonan yang tak bergerak,
Ada pesan-pesan yang tersimpan dalam gelap,
Dalam heningnya malam yang semakin sunyi,
Kita dapat merenung dan mendengarkan suara hati.
Retakan-retakan suara jangkrik mengingatkan,
Bahwa hidup tak selalu sempurna dan utuh,
Namun di dalam kelemahan dan kehancuran,
Tersembunyi kekuatan yang tak terduga.
Malam yang terpintal dalam kegelapan,
Menyajikan ruang bagi refleksi dan introspeksi,
Dalam jeruji yang tampak mengikat,
Kita menemukan kebebasan di dalam batin.
Mendekap diri dengan malam yang sunyi,
Melangkah dalam alunan katak yang berdendang,
Mencari makna dalam setiap retakan jangkrik,
Kita merajut harapan yang tak pernah padam.
Babulu, 30 Mei 2023
#Pendebu-Puisi Bebas-Jeruji Malam