Pertanyaannya sekarang : apakah umat manusia, khususnya Indonesia, bisa keluar dari "kaca terbalik" itu?
Sistem yang Tegas dan Pasti
Kunci pertama adalah hukum. Indonesia membutuhkan sistem hukum yang tidak bisa dinegosiasikan oleh uang atau kekuasaan. Jika elite politik terus kebal hukum, rakyat akan kehilangan harapan. Hanya hukum yang adil dan tegas yang bisa memutus rantai korupsi.
Kepemimpinan yang Jujur dan Tegas
Bangsa ini membutuhkan pemimpin yang tidak sekadar pandai berorasi, tetapi berani mengeksekusi. Pemimpin yang mampu mengatakan "tidak" pada kompromi busuk, meski itu berarti kehilangan dukungan politik. Tanpa kepemimpinan semacam ini, Indonesia akan terus berputar dalam siklus yang sama.
Budaya Malu dan Disiplin Sosial
Jepang bangkit dari kehancuran Perang Dunia II bukan hanya karena kebijakan ekonomi, tetapi juga karena budaya malu dan disiplin yang kuat. Indonesia perlu menghidupkan kembali rasa malu : malu korupsi, malu berbohong, malu pamer kekayaan di tengah penderitaan  rakyat.
Pendidikan yang Membebaskan
Pendidikan bukan sekadar mencetak tenaga kerja, tetapi membentuk karakter. Indonesia memerlukan pendidikan yang menanamkan tanggungjawab sosial dan integritas, bukan sekadar mengejar nilai atau ijazah.
Kaca yang Retak
Satire The Onion mungkin sekadar humor gelap, tetapi ia menjadi alegori tajam atas kondisi dunia dan Indonesia. Manusia memang tampak seperti koloni hama di bawah kaca : berisik, rakus, sulit dibasmi, dan selalu kembali meskipun dihancurkan.