Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manusia dalam Kaca Terbalik

4 September 2025   18:23 Diperbarui: 4 September 2025   18:23 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang yang Tak Pernah Usai

Timur Tengah adalah contoh paling gamblang. Perang, blokade, dan klaim tanah menjadi siklus turun-temurun. Palestina, yang sering dijadikan simbol perjuangan oleh banyak bangsa, kini justru dipertanyakan eksistensinya oleh sebagian pihak. Israel, dengan dukungan Barat, menganggap dirinya sedang melawan "kuman" yang membahayakan masa depan kawasan. Narasi The Onion tentang Tuhan yang ingin menyemprot manusia dengan insektisida bisa dibaca paralel dengan ambisi negara modern yang ingin "membersihkan" lawan politik atau etnis.

Namun perang bukan monopoli Timur Tengah. Di Ukraina, konflik dengan Rusia terus menelan korban. Di Afrika, perang saudara dan kudeta silih berganti. Dunia seakan hidup dalam eksperimen kaca terbalik: tak ada jalan keluar, hanya siklus pertumbuhan dan pemusnahan yang berulang.

Ketidakadilan Ekonomi

Kapitalisme global menciptakan jurang antara kaya dan miskin yang semakin dalam. Laporan terbaru menyebutkan segelintir miliarder menguasai lebih dari setengah kekayaan dunia, sementara miliaran orang hidup dengan kurang dari dua dolar per hari. Fenomena "flexing" kekayaan di media sosial menjadi etalase betapa sebagian manusia memperlakukan kemiskinan orang lain sebagai latar belakang tontonan.

Krisis Iklim dan Lingkungan

Bila Tuhan dalam satire The Onion mual melihat manusia mengotori ciptaan, itu paralel dengan kenyataan bumi hari ini. Dari pencemaran laut dengan mikroplastik hingga suhu global yang memecahkan rekor setiap tahun, manusia seolah menantang batas kesabaran alam. Kita tahu konsekuensinya, tetapi tetap saja melanjutkan gaya hidup konsumtif.

Indonesia : 80 Tahun Merdeka, Masih di Bawah Kaca

Setelah merefleksikan dunia, mari menukik pada Indonesia. Negeri yang pada 2025 merayakan 80 tahun kemerdekaan ternyata belum juga keluar dari "gelas terbalik" ciptaan sendiri.

Korupsi sebagai Kultur

Satire The Onion tentang manusia yang selalu menemukan jalan kembali meskipun dihancurkan, seolah menggambarkan korupsi di Indonesia. Berapa banyak kasus besar yang diungkap? Dari BLBI, Century, e-KTP, Jiwasraya, hingga tambang ilegal. Namun setiap kali satu kasus ditangani, muncul lagi kasus baru. Seperti koloni kecoa, selalu ada generasi penerus yang siap melanjutkan tradisi busuk itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun