Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: "Tiga-Belas"

23 Januari 2023   07:43 Diperbarui: 27 Januari 2023   22:00 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi angka 13. (sumber: pixabay.com/Tomasz Hanarz) 

***

Hari itu masyarakat di penjuru Tenton datang ke istana dan menyerang pemerintah. Seketika itu juga Istana Toburk diluluhlantahkan. Lambang kelaliman itu akhirnya diratakan dengan tanah. 

Di mana-mana warga mulai terbuka matanya. Era baru telah dimulai. Sejak hari itu, muncul negara bagian ke tiga-belas, dewan mentri ke empat-belas dan partai yang ke lima-belas. 

Sejak saat itu Tenton tidak lagi sama. Keseragaman negeri itu telah berubah menjadi lautan wara-warni yang sejuk. Semuanya dimulai dari hal yang sebelumnya dianggap tabu untuk diakui: TIGA-BELAS.

(Timika, November 2016)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun