Sumpah, aku pemuda
Sumpah, aku pemuda
Aku berdiri diantara banyaknya hingar binger kehidupan..
Sumpah, aku pemuda
Aku duduk diantara lampu malam dan roda macet kehidupan..
Sumpah, aku pemuda
Aku jongkok diantara gonjang-ganjing aturan yang tiada kepastian,
ditetapkan tengah malam..
Sumpah, aku pemuda
Aku tertidur diantara banyaknya masker-masker yang menutupi realitas kehidupan dan jauh dari harapan..
Sumpah, aku pemuda
Aku terbangun... aku terbangun..
Aku terbangun dari banyaknya persoalan kehidupan, dan
Aku terbangun membangunkan mereka yang sedang tertidur lelap,
tertidur diantara pelangi warna-warni kehidupan jaman yang mencekam..
jaman yang sulit bagi pribumi untuk memiliki atau membeli tanah di negerinya sendiri
Bangunlah kawan, jangan mengumpat-umpat diantara fatamorgana pelangi kehidupan
Bangunlah kawan, aku bangunkan kau karena kau bukanlah sisi lain dari hatiku..
Kau bukanlah sisi lain hatiku bahwa aku menjadi hitam dan engkau putih..
Dahulu, di momentum kongres pemuda II (28 Oktober 1928) yang dikenal sebagai sumpah pemuda
Dahulu, aku menjadi engkau, dan engkau menjadi aku..
Dahulu, aku dan engkau menjadi kami, sehingga menjadi kita.
Hari ini bangunlah kawan, bahwa kau bukanlah sisi lain dari hatiku
Aku engkau dan kami semua adalah kita.
Kita adalah bangsa yang bersumpah dan disatukan menjadi:
Satu Tanah Air
Satu Bangsa
Satu Bahasa
Untuk INDONESIA.
Mari kita isi, masa sekarang dan masa depan yang mencerahkan.
Memperingati Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2020.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI